GOLONGAN DARAH

Membran eritrosit memiliki dua buah antigen. Antigen tersebut adalah antigen tipe-A dan antigen tipe-B. Antigen-antigen itu disebut juga dengan Aglutinigen. Sedangkan dalam plasma darah terdapat antibodi  yang bila bereaksi antigen tipe- atau antigen tipe-B dapat menyebabkan aglutinasi (penggumpalan).Antibodi itu disebut dengan Aglutinin. Aglutinin ada 2,yaitu Aglutini-a (zat anti-A) dan Aglutinin-b (zat anti-B) . Darah manusia dapat di katakan bergolongan darah A,B,O atau AB,apabila:
  • gol.darah A : memiliki aglutinogen A dan aglutinin b
  • gol.darah B : memiliki aglutinogen B dan aglutinin a
  • gol.darah O : tidak memiliki aglutinogen tetapi memiliki aglutinin a & b
  • gil.darah AB : memiliki aglutinogen A & B tetapi tidak memiliki aglutinin.
Saat kita ingin melakukan transfusi darah,kita harus memperhatikan aglutinin dan aglutinogen yang terdapat dalam darah pendonor maupun resipien (penerima donor).Pada pendonor yang harus diperhatikan adalah aglutinogen dalam darah nya. Sedangkan pada resipien yang harus diperhatikan adalah aglutini yang terdapat dalam plasma darah nya.
mengapa demikian ?
misal: si x bergolongan darah A (aglutinogen A , aglutinin b).Dia ingin mendonorkan darahnya kepada si y yang bergolongan darah B (aglutinogen B, aglutini a).Bila transfusi darah tetap dilakukan maka akan terjadi aglutinasi (penggumpalan).Hal itu terjadi karena antibodi plasma darah (aglutinin) si y akan bereaksi terhadap antigen (aglutinogen) dalam darah si x yang mana antigen dalam darah si x tersebut memacu pembentukan antibodi dalam plasma darah si y yang menyebabkan aglutinasi (penggumpalan).

Golongan darah O disebut dengan istilah donor unversal dan golongan darah AB disebut resipein universal. Mengapa ? sebab golongan darah O tidak memiliki aglutinogen A & B sehingga golongan darah O dapat mendonorkan darah nya ke O,A,B,maupun AB . Sedangkan golongan darah AB tidak memiliki Aglutini dalam plasma darahnya sehingga golongan darah AB dapat menerima donor dari golongan darah AB,A,B, maupun O.Namun dalam praktiknya transfusi darah yang berbeda golongan darah jarang dilakukan sebab masih ada kemungkinan ketidakcocokan dalam darah

Dalam penggolongan darah kita juga mengenal metode rhesus (Rh).terdapat enam tipe antigen Rh salah satunya adalah antigen tipe-D.Dikatakan Rh(+) bila memiliki antigen tipe-D dan Rh(-) bila tidak memiliki antigen tipe-D.Kata Rhesus diambil daro nama kera Macaca rhesus. Sebagian besar bangsa kulit putih memiliki Rh(-).
Seorang wanita yang memiliki Rh(-),bila ia mengandung dan ternyata calon bayi yang dikandung nya memiliki Rh(+),dikhawatirkan antigen-Rh calon bayi masuk kedalam tubuh si ibu.Sehingga tubuh si ibu membentuk anti-Rh(+).Anak pertama yang memiliki Rh(+) kemungkinan selamat sebab belum banyak anti-Rh(+) yang terbentuk lagi.Tetapi bila si ibu mengandung lagi dan si anak ternyata memiliki Rh(+) lagi,maka kemungkinan kecil si anak akan selamat.Karena pada saat mengandung anak pertama si ibu telah membuat anti-Rh(+) yang akan menyebabkan aglutinasi (penggumpalan) dalam darah si bayi.Kondisi ini dinamakan Eritroblastosis Fetalis.

0 komentar:

Posting Komentar